TOEFL adalah singkatan dari Test
of English as a Foreign Language. Toefl merupakan test
proficiency yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris
seseorang tanpa dikaitkan secara langsung dengan proses belajar mengajar. TOEFL
itu lebih cenderung ke Amerika. Terutama pada sesi speaking atau listening,
yang akan berhadapan dengan penutur American English (Bahasa Inggri
Amerika), pronounciation antara penutur Amerika dengan Penutur
Britain serta kosakata yang digunakan agak sedikit berbeda. TOEFL mencakup
empat aspek yaitu (1) Listening
Comprehension, (2) Structure
and Written Expression, (3) Reading
Comprehension, dan (4) Test
of Written English (TWE).
Ada tiga macam tes TOEFL yaitu International
TOEFL test, Institutional TOEFL test, dan TOEFL Like-Test. Perbedaannya
adalah bahwa soal International TOEFL baru dalam setiap pelaksanaan
tes. Sedangkan soal institutional test dan TOEFL Like-test bersumber
pada soal-soal beberapa tahun sebelumnya dari International TOEFL test. Masa
berlaku tes TOEFL berbeda- beda. Untuk International TOEFL test, masa
berlakunya adalah dua tahun yang dapat diterima di seluruh universitas di
dunia. la juga dapat digunakan untuk melamar beasiswa ke luar negeri.
Bagi Institutional TOEFL Test, masa berlakunya hanya enam bulan,
biayanya jauh lebih rendah, tidak dapat digunakan untuk mendaftar ke
universitas di luar negeri tetapi ada kalanya dapat dipakai untuk melamar
beasiswa ke luar negeri. TOEFL Like-Test tidak dapat digunakan untuk
mendaftar ke universitas luar negeri, hanya untuk memenuhi persyaratan
universitas tertentu di Indonesia.
Jenis
Toefl :
1. PBT
(Paper Based Test) TOEFL
PBT-TOEFL adalah jenis TOEFL Test yang
pertama kali dikeluarkan oleh ETS. Sistem tes pada PBT-TOEFL menggunakan paper atau
lembaran-lembaran kertas soal dan lembar jawaban yang harus diisi dengan pensil
2B. Materi yang diujikan adalah Listening, Structure, Reading. Score range 217 – 677 dan lama
waktu tes adalah 2 – 2,5 jam.
2. CBT
(Computer Based Test) TOEFL
CBT-TOEFL adalah jenis kedua,
menggantikan PBT-TOEFL. Sistem tes CBT-TOEFL tidak lagi menggunakan paper, tapi
langsung dengan komputer. Semua soal menggunakan software dan setiap soal
langsung dijawab /dikerjakan di komputer. CBT pertama kali dikeluarkan pada
tahun 1998. Namun di beberapa negara di Asia, khususnya Indonesia masih
diperkenankan untuk menggunakan PBT (ITP-TOEFL) sebagai standar International
TOEFL Test. Sehingga pamor CBT di Indonesia sangat minim. Bahkan hingga
sekarang masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui apa itu
CBT-TOEFL. Materi yang diujikan
adalah: Listening Structure, Reading, Writing. Score range 0
– 300 dan lama waktu test adalah 2 – 2,5 jam.
3. iBT
(internet Based Test) TOEFL
iBT-TOEFL atau yang juga dikenal
dengan Next Generation (NG) TOEFL adalah jenis TOEFL Test terbaru
yang dikeluarkan ETS dan mulai diperkenalkan sejak tahun 2005, tetapi di
Indonesia, baru mulai diberlakukan sejak tahun 2006 sebagai standar International
TOEFL Test yang diakui di dunia. ETS banyak melakukan perubahan pada
format dan system TOEFL Test terbaru ini. iBT-TOEFL juga menggunakan
media komputer, hanya saja system test pada iBT menggunakan internet.
Dengan demikian peserta tes langsung online dengan ETS dan menjawab soal-soal
tes juga secara online. Materi yang
di tes adalah Listening, Speaking, Writing, Reading. Score range of iBT
is 0 -120 dan lamanya waktu tes adalah 4 jam.
Struktur
Bentuk Tes TOEFL PBT (Paper Based Test)
TOEFL menguji keterampilan bahasa yang
disesuaikan dengan bidang akademik dan profesi. Bidang-bidang tersebut dikemas
dan dibagi menjadi beberapa bagian. Biasanya TOEFL terdiri dari tiga bagian (section) dengan
140 pertanyaan. Tes TOEFL ini selalu dimulai dengan Listening
Comprehension yang terdiri dari Part (bagian) A, B dan C, kemudian
dilanjutkan dengan Structure and Written Expression yang terdiri dari
Part A dan B, dan yang terakhir adalah Reading Comprehension.
Section 1, Listening Comprehension (Pemahaman
dalam Mendengarkan)
Bagian (section) ini menguji
kemampuan Anda dalam mendengarkan percakapan ataupun pidato pendek dalam bahasa
Inggris melalui tape atau media audio lainnya yang disediakan oleh
panitia tes TOEFL. Jumlah soal bagan ini adalah: 50 soal dengan waktu: 40
menit.
Section 2, Structure and Written
Expression (Struktur dan Ungkapan Tertulis)
Bagian ini berkaitan dengan Grammar
atau tata bahasa. Bagian ini menguji kemampuan Anda dalam memahami tata bahasa
Inggris dan ungkapan-ungkapan yang lazim ada dalam bahasa tulis di dalam bahasa
Inggris. Selain itu, bagian ini juga menuntut kemampuan Anda dalam menggunakan
dan mengetahui letak kesalahan dari ungkapan atau tata bahasa tersebut. Jumlah
soal: 40 soal dengan waktu: 25 menit.
Section 3, Reading Comprehension (Pemahaman
Bacaan)
Bagian (section) ini menguji
kemampuan Anda dalam memahami berbagai jenis bacaan ilmiah berkaitan dengan:
topik, ide utama, isi bacaan, arti kata atau kelompok kata, serta informasi
detail yang berkaitan dengan bacaan tadi. Karena tingkat kosakata dan tingkat
kesulitan teks yang dipakai dalam bacaan cukup tinggi, Anda harus menggunakan
strategi yang tepat dalam mengerjakan bagian ini. Jumlah soai: 50 soal dengan
waktu: 55 menit.
Section 4, Test of Written
English (TWE) (Menulis)
Bagian (section) ini menguji
kemampuan Anda dalam menulis bahasa Inggris dalam bentuk esai. Anda akan
diberikan satu topik tertentu dan selanjutnya Anda diminta untuk menuangkan
dalam bentuk tulisan esai pendek. Namun tidak semua tes TOEFL mengujikan TWE,
bahkan hanya sedikit yang memasukkannya sebagai salah satu materi pengujian.
Skor TWE diberikan secara terpisah dari skor TOEFL seeara keseluruhan. Skala
penilaiannya berkisar antara 1-6. Bila TWE termasuk bagian
yang diujikan dalam sebuah tes TOEFL, biasanya dilaksanaka sebelum ujian Listening
Comprehension. Jumlah soal: 1 soal dengan waktu: 30 menit.
Struktur
Bentuk Tes TOEFL iBT (Internet Based Test)
Section 1, Reading Comprehension
Sesi reading (membaca) terdiri atas 3
hingga 5 bacaan yang masing-masing memuat 700 kata dan diikuti oleh beberapa
pertanyaan berkaitan dengan bacaan tersebut. Tema dari bacaan-bacaan tersebut
bersifat akademik, yaitu tentang hal- hal yang biasa terdapat dalam buku-buku
kuliah. Selain itu, bacaan-bacaan tersebut juga mengandung beberapa fungsi
retoris, seperti sebab-akibat, perbandingan-perlawanan, dan argumentasi
(pendapat). Dalam sesi ini, peserta tes akan ditanya mengenai ide utama,
detil-detil bacaan, kesimpulan, informasi penting, siratan (pernyataan
sisipan), kosakata, tujuan retoris, ide secara keseluruhan, dan yang terbaru
adalah mengisi tabei atau melengkapi kesimpulan. Jumlah soal: 12-14 soal dengan
waktu: 60-100 menit.
Section 2, Listening
Sesi listening (mendengarkan) terdiri
atas dua percakapan dan empat kuliah atau diskusi akademik. Dalam percakapan
akan terdengar ada dua pembicara, yaitu seorang siswa dan seorang profesor atau
seorang staf kampus. Sedangkan, dalam kuliah atau diskusi akan terdengar
pembahasan yang bersifat akademis. Dalam tes ini, peserta hanya akan
diperdengarkan materi percakapan dan diskusi sebanyak satu kali. Masing- masing
percakapan akan diikuti 5 pertanyaan dan masing- masing diskusi diikuti 6
pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
peserta dalam memahami ide utama, detil-detil informasi penting,
implikasi-implikasi, ide-ide yang saling berhubungan, kesatuan informasi,
tujuan pembicara, dan sikap pembicara. Jumlah soal: 6-9 bagian,
masing-masing terdiri atas 5-6 pertanyaan dengan waktu: 60-90 menit.
Section 3, Speaking
Sesi speaking (berbicara) terdiri atas
6 latihan, yaitu dua latihan bersifat independen dan 4 latihan yang saling
berkaitan. Dalam latihan independen, peserta diminta memberikan pendapat
tentang topik yang sedang hangat atau familier. Pada tahap ini, kemampuan
berbicara secara spontan peserta dievaluasi. Selanjutnya dalam dua latihan yang
saling berkaitan, peserta diminta untuk membaca bacaan pendek, mendengarkan
kuliah akademis atau percakapan tentang kehidupan perkuliahan, dan menjawab
pertanyaan dengan menggabungkan informasi yang sesuai dengan bacaan atau
percakapan tersebut. Kemudian dalam dua latihan yang saling berkaitan
selanjutnya, peserta diminta mendengarkan kuliah akademis atau percakapan
tentang kehidupan kampus dan memberikan respons terhadap pertanyaan yang mereka
dengar. Pada tahap ini, kemampuan peserta dalam menyatukan informasi secara
tepat dievaluasi. Peserta tes diperbolehkan membuat catatan tentang apa yang
mereka dengar atau baca dan menggunakan catatan tersebut untuk membantu menjawab
pertanyaan. Peserta juga akan diberikan sedikit waktu jeda sebelum mereka
memulai berbicara. Respons yang disampaikan peserta akan direkam secara digital
dan dikirim ke ETS’s Online Scoring Network (OSN) dan dievaluasi oleh tiga
hingga enam ahli. Jumlah soal: 6 pertanyaan dengan waktu: 20 menit.
Section 4, Writing
Sesi writing (menulis) mengukur
kemampuan peserta tes dalam hal menulis yang terdiri atas dua latihan. Latihan
yang pertama berupa latihan yang berkaitan dan yang kedua merupakan latihan
independen. Dalam latihan yang saling berkaitan, peserta membaca sebuah bacaan
bertema akademis dan kemudian mendengarkan sebuah diskusi yang memiliki tema
yang sama. Peserta akan menulis sebuah kesimpulan mengenai poin-poin penting
dari apa yang didengar dan menjelaskan hubungannya dengan apa yang ia baca.
Sedangkan dalam latihan independen, peserta harus menulis esai yang menyatakan,
menjelaskan, dan mendukung pendapat peserta tentang sebuah isu. Respons ini
akan dikirim ke ETS OSN dan dievaluasi oleh empat ahli. Jumlah soal: 2
pertanyaan dengan waktu: 50 menit.
Sumber :